Rabu, 17 Juni 2015

Proses Birokrasi yang sulit atau Birokrasi mempersulit proses ? (bag II)

Baiklah, subuh ini setelah sahur puasa hari pertama (jiahaha) saya menyempatkan diri untuk menulis lanjutan dari tulisan pertama saya mengenai kunjungan survey pada hari Rabu 17 Juni 2015.
Pada hari inilah, saya memutuskan untuk memulai tugas saya untuk melakukan survey di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Padang. Hari ini saya ditemani oleh seorang teman yang kebetulan juga memiliki lokasi survey yang sama dengan saya. Kami pun dengan pede membawa ratusan lembar kuesioner yang ada dengan harapan akan langsung diperkenankan melakukan pengambilan data setelah memberikan surat izin dari Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik). Tetapi, semua yang terjadi pada hari itu, tidak berjalan sesuai dengan harapan kami. Kami mengalami kendala.
Pada hari itu, saya pun langsung memberikan surat izin tersebut kepada salah satu staff kantor Dinas Capil tersebut dan berkomunikasi perihal survey yang akan saya lakukan terhadap masyarakat yang sudah mendapatkan pelayanan di Kantor Capil ini. Saya disambut oleh seorang laki-laki setengah baya, yang kemudian mengatakan bahwa surat izin tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada atasan nya untuk kemudian diperoleh izin bagi kami untuk melaksanakan kegiatan survey di Kantor Capil ini.
Awalnya saya mempertanyakan alasannya, berhubung saya hanya akan mengambil data dari masyarakat yang sudah mendapatkan pelayanan dan bukan diperuntukkan kepada staff yang ada di Kantor Capil tersebut. Namun, bapak itu kemudian bersikukuh menyuruh saya untuk menunggu dan kembali pada hari Senin, 22 Juni 2015.
Saya sangaaaaaat jengkel mengingat pada hari Senin itu terdapat dua jadwal ujian, dan membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi. Belum lagi saya harus menjalani kegiatan ini dalam keadaan menjalani ibadah puasa. Tapi, mau bilang apa? Toh pun jika saya kemudian bersikeras menyebar kuesioner saya takut akan dituntut melakukakan survey tanpa izin yang jelas, atau mungkin diusir skalian sama security haha. Ya sudahlah, akhirnya saya memaklumi dan mencoba meminimalisir masalah dengan cara langsung berlalu dari Kantor itu. Saya heran, apa ini jalur birokrasi yang harus ditempuh agar saya bisa mendapatkan respon nyata masyarakat mengenai pelayanan di kantor ini ? Kenapa harus selalu seperti ini ? Jika memang tidak ada kesalahan, ya biarkan saja bukan ? Dengan proses seperti ini seolah malah membenarkan bahwa 'ada masalah' di Dinas ini. Tetapi, semoga saja tidak.
Jika saya terkendala izin, beda lagi dengan teman saya. Karena memilih Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Padang sebagai tempat pelaksanaan survey dengan harapan pengunjung akan senang hati membaca dan mengisi kuesioner, ternyata sangat jauh dari harapan yang diinginkan.
Pada saat kami datang, dalam kunjungan itu, tidak ada satupun pengunjung yang datang dan menggunakan fasilitas perpustakaan yang ada  (mohon maaf jika salah, silahkan dikoreksi jika ingin mengkoreksi). Bahkan, staff pun hanya duduk dan terkesan tidak ada kerjaan sehingga teman saya pun langsung shock dan tidak tahu harus berbuat apa. Terdapat ratusan lembar kuesioner, sedangkan pada kenyatannya tak ada satupun pengunjung yang bisa mengisi kuesioner yang ada.
Staff kemudian beralasan, tidak adanya pengunjung diakibatkan hari yang sudah mendekati bulan puasa, sehingga mengurangi minat masyarakat untuk datang. Mereka juga mengatakan, biasanya terdapat sekitar 6 hingga 10 pengunjung setiap harinya pada hari biasa.
Teman saya pun tidak bisa berkata apa-apa, dan memutuskan untuk menitip beberapa lembar kuesioner kepada staff, dan berharap akan terisi beberapa lembar pada kunjungan kami berikutnya.
Huaaaaaaaaah..ini adalah pengalaman survey pertama saya, dan saya berharap dapat mempelajari sesuatu dalam pelaksanaan survey ini. Saya masih sangat penasaran bagaimana sebenarnya reaksi masyarakat terhadap pelayanan di kantor capil ini, saya berharap masyarakat memiliki persepsi yang berbeda dengan saya dalam menyikapi pelayanan yang diperoleh dari kantor capil dan membuktikan kalau saya salah (wkkwk semoga seeh). :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar